Selasa, 04 Februari 2020

Malu dilabeli "Keluarga Miskin" 8 Rumah Penerima PKH di Desa Karangrejo Mengundurkan Diri

Petugas dari Dinas Sosial, Kecamatan, Pendamping PKH berserta Stake Holder Desa Karangrejo


Proses labelisasi “Keluarga Miskin” bagi penerima bantuan PKH membuat beberapa masyarakat di desa Karangrejo merasa keberatan. Hal ini disebabkan oleh label “Keluarga Miskin” yang besar  sehingga membuat warga merasa malu.  Meskipun warga masuk dalam kategori warga kurang mampu mereka enggan dibilang keluarga miskin.

“sebaiknya tulisan tersebut bisa dibenahi lagi tata bahasanya. Sekiranya tidak membuat warga merasa malu melalui tulisan tersebut.”ujar salah satu warga penerima bantuan PKH.


Warga yang lain juga mengomentari,”alangkah baiknya tulisan tersebut berbunyi Bantuan Keluarga Prasejahtera”. Hal lain yang menyebabkan warga mundur adalah pihak keluarga seperti anak kurang setuju dan merasa keberatan.

Sementara itu pendamping PKH ketika ditemui dilain kesempatan menyatakan, bahwa fenomena mundur ini terjadi ketika proses labelisasi akan berlangsung dirumah warga. Kemungkinan juga warga yang mundur juga akan bertambah paska rumahnya diberi label Keluarga Miskin.

“jika mereka menyatakan mundur, maka mereka harus mengisi surat keterangan mundur dan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku”. Ungkap pendamping tersebut.

Dari jumlah 77 kepala keluarga penerima bantuan PKH di desa Karangrejo, 8 kepala keluarga dinyatakan mundur dari program bantuan tersebut. Jumlah tersebut berasal dari 2 kepala keluarga dusun Tulusmulyo dan 6 kepala keluarga dusun Tulusrejo yang mengundurkan diri.


1 komentar:

  1. Klu di ubah menjadi bantuan keluarga prasejahtera y mungkin banyak juga yg kaya pura2 miskin.....

    BalasHapus

Lantunan Sholawat memecah langit desa Karangrejo...

https://www.premiumbloggertemplates.com/expressnews-blogger-template/ KARANGREJO BERSHOLAWAT......!!     Inilah tema yang diangkat panitia p...